Wednesday, March 9, 2022

Student Debt

Menurut gua skema student debt jahat bgt tau, kelihatannya baik tp sesungguhnya kejam. Bahkan lebih kejam dr rentenir kampung yg memanfaatkan keluguan warga desa. Bayangin aja kalian lulus sekolah mau kuliah nggak punya duit, trs ditawarin nih pemerintah ambil pinjaman untuk biaya kuliah, trs misal ambilnya gender studies lagi yg nggak praktikal2 amat, nggak eksakta, nggak terapan jg.

Kemudian lulus kuliah, dan nggak dapet2 kerja padahal utang udah segunung, bayangkan? Beberapa tahun kemudian masih belum dapat kerja tetap buat bertahan hidup aja susah, pas udh mulai bisa bayar ternyata msh ada bunga! Bayangin? Kejam bgt kan. Akhirnya kalian jual jiwa kalian ke militernya pemerintah trs hrs nurut disuruh apa aja jajah Iraq? Jajah Afghanistan? Pokoknya kalian itu dibawah kekuasaan pemerintah karena utang. Bandingin sama guru B. Indonesia gua dulu beasiswa perusahaan gtu apa ya udh dibayarin dpt kerja, feedback-nya paling disuruh ngabdi brp tahun apa bulan klo nggak salah. Dulu orang2, perusahaan2, baik2 bgt ya. Intinya, not leeching that hard. Nggak seberat LPDP jg, ekspektasi warga macam2 😅 Bidikmisi jg sbnrnya nggak terlalu berat sih feedback-nya, yg penting memutus rantai kemiskinan aja, yg berat bertahan hidupnya 😌 kalau nggak pinter2 ya itung-itung latihan di kolam sebelum nyebur lautan.

Ya begitulah yang terjadi jika kita kurang ilmu agama dan mudah untuk ikut2an jg. Nggak bisa sepenuhnya nyalahin pemerintah, yg bisa disalahkan dan lebih mudah untuk diubah dahulu diri sendiri gimana juga ujung-ujungnya. Seperti kata Bang Napi, apa? Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelaku tp jg karena ada kesempatan, waspadalah waspadalah. Jadi kalau kalian liat orang standar hidupnya tinggi banget sampai ke bulan kok kaya wah bgt gtu straight outta reality show jgn silau dulu bisa jadi dibalik itu semua tengah malam mereka nangisin bill2 (surat tagih) mereka. Kalau gua kan? Trixogo 1000, Sushiroll 2000 ada jg sbnrnya... Nggak punya bill gua, as an adult, bayar lunas di depan! Kebiasaan orang kaya. Makan jg nggak perlu split bill split bill bebas ambil pilih sesukanya orang di Warteg, Warmindo, apa Naspad "Bu sayurnya 2000 aja" "Indomie 1 ada Bu?" "Langsung bayar aja Mas brp?" "Berapa semua Uni? Oke sip makan dulu ya" 😌 Porsinya jg porsi kuli. Mending lurus-lurus aja dah lulus sekolah ambil Ilmu Keluarga di IPB misal belajar bener2 pas matkul Manajemen Keuangan Konsumen (kalau perusahaan beda lagi ya ambilnya di Manajemen) lulus ambil sertifikasi2 udah dah jd financial planner jgn lupa ambil mata kuliah tambahan dr eksyar biar bisa buka financial planner yg syariah. Dan nggak harus punya klien orang-orang kaya lho, ke desa bantuin Ibu2/warga yg kena rentenir td misalnya? Sampai keuangannya sehat lg. Udah lu dpt fee berapa juta. Trs pemerintahnya kena jebakan utangnya China lagi? Wah makin runyam lagi mungkin lu disuruh jual sawah murah demi proyeknya mereka Pemerintah dan China. Kalau ini lebih ke org2 Afrika dan Asia sih yg hrs waspada. Kalau yg lain mah kan emang udah auto rasis dan skeptis sama orang Asia. Nggak boleh su'udzonan tau!

Et dah gara2 YouTube Fadly Ritz nih yg orang Medan, yg kontennya mostly Ome TV, gua jd nemu lagu aneh2 gua jadi download Shazam bayangin!
Orang Indonesia dirasisin malah makin jadi

Tapi serius lho btw gua orangnya tuh nggak mau punya utang dan islami bgt kdg, kalau blm nikah ya lu nggak wajib nafkahin, ngasih makan, nggak hrs bayarin, kalau gua bayarin jg itu itungannya sedekah (apalagi sedekah paling utama kan ke org2 terdekat dulu selain ke yg benar2 membutuhkan, sekalian sedekah ke diri sendiri, makan2 gtu), lu nggak harus balas jasa/utang ke gua.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
South Tangerang, Banten, Indonesia
Do you know, how many stars in the sky? Do you know how many flowers in this universe? I don't know. But alone, or together they are awesome. I want to be like them.