Thursday, November 28, 2019

Kutipan Bidayatul Hidayah oleh Imam al-Ghazali



C. Adab Bergaul

Ketahuilah bahwa 'sahabatmu' yang tak pernah ber­pisah denganmu entah dalam keadaan menetap, bepergian, tidur, diam, bahkan dalam hidup dan matimu adalah Tuhan Penciptamu.

Selama engkau mengingatNya, niscaya Dia menjadi 'Teman dudukmu'. Sebab, Allah Swt. berkata, "Aku adalah teman duduk bagi orang yang berzikir(ingat) pada-Ku." Selama hatimu sedih karena tak mampu menunaikan kewajiban agamamu, maka Dia se­nantiasa menyertaimu. Sebab Allah Swt. berkata, "Aku berada bersama mereka yang hatinya sedih karena-Ku."

Apabila engkau betul-betul mengenali-Nya, niscaya engkau akan menjadikan-Nya sebagai 'sahabat' dan niscaya engkau akan meninggalkan yang lainnya. Jika engkau tak mampu melaksanakan hal itu setiap waktu, maka eng­kau harus menyediakan waktu di malam dan di siang hari untuk kau pergunakan berkhalwat bersama Tuhan dan merasakan kenikmatan bermunajat kepada-Nya.

Ber­kenaan dengan hal itu, engkau harus mengetahui adab­-adab menjalin hubungan dengan Tuhan. Yaitu, menun­dukkan kepala, menjaga pandangan mata, mengkonsen­trasikan pikiran, senantiasa diam, menenangkan anggota badan, segera mengerjakan perintah, meninggalkan la­rangan, tidak menolak takdir, senantiasa berzikir dan berpikir, mengutamakan yang hak atas yang batil, putus asa dari makhluk, tunduk dengan perasaan hormat, ri­sau diliputi oleh rasa malu, tenang dalam berusaha ka­rena yakin atas jaminan-Nya, bertawakal kepada karunia Allah Swt. Semua ini harus menjadi karaktermu sepan­jang siang dan malam. Itulah adab menjalin hubungan dengan 'Teman yang tak pernah berpisah denganmu.' Adapun semua makhluk, dalam waktu tertentu akan berpisah denganmu.


dikutip dari
Beginning of Guidance
Bidayatul Hidayah
Imam al-Ghazali

Sumber:
twitter.com
sugihmanikptksd.blogspot.com/2013/06/terjemah-kitab-bidayatul-hidayah.html

Wednesday, November 27, 2019

Patah Hati (2)

Jadi, gue triggered nulis post Patah Hati sbnrnya karena temen gue curhat gtu dia mau belajar di Mall trs pake pakaian biasa aja trs sama temennya kaya nggak dianggep gtu sama siapa lah lupa pokoknya yg ada di Mall itu lah trs temen gue kaya kesel gtu nggak tau aja gua dokter awas aja lu kalo sakit... Ngakak dong gue... Trs dia bilang tapi iya dong kan mereka nggak tau diantara org ini siapa yg Dokter siapa yg Jaksa, ya kan? Kok gitu amat ya...

Trs tadi di Twitter gue ngeliat ini:



Ya kan, bnr jg ya? Stafnya nggak tau aja Mba yg dia geledah punya saudara Polisi, kalo nggak terima bisa diperkarain. Cuman ya udahlah ya.

Tp yg beginian mah bnyk ya dimana-mana. Toko segala aneka. Knp coba org liat2 aja dicurigain. Org kucel dikit nggak dihargain. Org jual permata aja kadang nggak segitunya semua dibebasin liat2 dilayani dengan baik.

Jadi inget anekdotnya Nasredin Hodja yg soal pakaian:

Nasreddin Hodja at a Bridal Festival

One day Nasreddin Hodja went to a bridal festival. The master of the feast observing his old and wretched garments, paid him no consideration whatever. The Hodja saw that he had no chance of notice; so going out he hurried to his house, and putting on a splendid pelisse, returned to the place of festival.
No sooner did he enter the door than the master advanced to meet him, and saying, "Welcome, Nasreddin Hodja," with all imaginable honor and reverence placed him at the head of the table, and said, "Please to eat, Lord Hodja."
Forthwith the Hodja taking hold of one of the furs of his pelisse, said, "Welcome, my pelisse, please to eat, my lord."
The master, looking at the Hodja with great suprise, said, "What are you about?"
Whereupon the Hodja replied, "It is quite evident that all the honor paid is paid to my pelisse, so let it have some food too."
https://www.pitt.edu/~dash/type1558.html

Pokoknya Nasredin Hodja ini dtg ke pesta trs nggak dianggep trs pulang pake baju bagus, trs dikasih tempat duduk dikasih makan trs dia nyopot bajunya disuruh makan.

Intinya apa? Nggak tau wkwk. Mungkin intinya naudzubillah min dzalik jgn sampe gtu lah, semoga gue menghargai org lain bahkan makhluk hidup lain dgn baik bagaimana pun baju yg dikenakan, peran yg dimainkan di dunia ini, latar belakang, dlsb. Hrsnya gua ngingetin org2 ya buat melayani dengan baik apalagi yg berhadapan lsg dgn pelanggan, pelanggannya jg hrs saling menghargai. Tapi ngubah diri sendiri dulu lah... Ya nggak? Di dunia ini ada yg di luar kendali kita ada yg dalam kendali kita drpd frustasi hehe.

Toh dgn menghargai org lain berarti kita menghargai diri sendiri dong.

Dan menghindari musibah yg tak disangka2 di kemudian hari mungkin...

Monday, November 18, 2019

Patah Hati


Something reminded me of my old wound, why some people don't respect/help anyone inspite of whatever she looked like?

1. Mahasiswa Riset
Dulu Ibu aku ngambil data di Bank mana gtu dan dapet, sedangkan aku keliling kemana-mana suka susah dan perjuangan banget, sering udh lama prosesnya digantungin gtu mana nggak dpt pula ujung2nya. Bahkan ke institusi gede lho yg HARUSNYA udh pengalaman, pdhl klo beneran jadi kan dia juga yg untung dapet riset gratis dr mahasiswa, ya nggak? Trs walaupun aku kejar bgt gtu dia kaya nggak niat nolongin, akhirnya aku obrak-abrik internet sendiri bener2 berjuang sendiri dan rasanya harapan aku kemaren buat dapet data komplit dengan cara yg lebih proper (dtg langsung ke institusi) malah sia-sia gitu. Trs aku kaya rada dendam (?) gtu, tapi yaudahlah toh Alhamdulillah skripsi aku sukses jg. I'd rather be the gift that keeps on giving jg than evil, aku tuh selalu berusaha gmn caranya bales dendam tp harmless kaya dlu aku pernah kesel sama abang angkot trs aku turun lsg bayar 5rb pdhl ongkos normalnya 3rb, trs lsg pergi bnr2 nggak nengok lg. Gtu...

Tp gmnpun jg mereka baik si, dilayanin gak sombong, bahkan pulangnya dikasih kue. I cannot not being merciful however annoyed I am.

Tp nggak terlalu welcome dan bikin nagih dibanding institusi tetangganya doi.

But it just moderately not quite good memories lah, tapi termaafkan.


2. Nasabah
Jd nggak lama ini temen aku tetehnya dikirimin surat mau disita rukonya sebut saja sama Bank XX krn dia dpt smcm pinjaman 80 jt gtu... kata Tetehnya tiba2 bank cabangnya kolaps trs nggak ngasih kabar apa2 tapi si Teteh tetep rutin transfer gtu, lah kok tau2 rukonya mau disita? Dan Bank XX ini ternyata yg dlu aku juga pernah kecewa soalnya Bapak aku ke Bank itu trs kaya nggak dianggep gtu lho krn pake baju biasa bgt alas kaki jg trs ada yg baru dtg lsg disambut, padahal ya padahal nggak tau aja dia. Trs pindah tuh ke sebelahnya bnr2 baik dong pelayanannya! Dan bokap gua jg syukur alhamdulillah bukan nasabah apa ya namanya prioritas gtu di Bank XX dia punya tabungan nampol gtu yg sampe org Banknya tiap Idul Fitri dtg ngasih kue trs tiap brp waktu berselang suka dpt doorprize. Dan tau nggak? Ternyata Bank XX ini ancur2an gtu dong, wkt dia investasi di sektor penerbangan dan gagal gua sama bokap gua tatap-tatapan dan ketawa malah bukannya ikut prihatin kaya karma gtu. Hikmahnya siapapun nasabah yg dtg jgn sombong mau org pasar kek, mau org desa kek, mungkin lu liatnya lusuh tp nggak tau aja lu dibalik itu semua mereka sebenernya gmn. Dan buktinya itu kata temen gua skrg cabangnya sgl kolaps dong makin2 bukannya makin baik, emng akhlak dan adab itu kadang yg utama ya. Tau nggak sih Bank XX ini dlu jg kisah suksesnya krn pro usaha mikro bnyk kerjasama sama usaha2 kecil, trs skrg ntah silau duniawi apa gmn, malah kaya kacang lupa kulitnya nggak si? Dan Bank XX ini klo rekrut karyawan jg nggak bgt gtu deh tp segini dlu aja lah... Naudzubillah min dzalik semoga kalo nanti gua jd org besar tetep ngehargain temen2 gue yg sempet puasa brg, makan nasi anget pake bon cabe doang sama2, duh ya Allah sederhana tp indah bgt... Nggak perlu mewah2 pake duit orangtua pun bisa kok bahagia Alhamdulillah.

Mari kita liat ya mau nunggu seancur apa si sampe Bank XX ini akhirnya sadar dan tobat sungguh2. Cuma dipikir2 Bokap gua nggak ngapa2in ya tp Allah kaya punya jalan sendiri gtu...

About Me

My photo
South Tangerang, Banten, Indonesia
Do you know, how many stars in the sky? Do you know how many flowers in this universe? I don't know. But alone, or together they are awesome. I want to be like them.