Wednesday, February 16, 2022

Kenapa ya jurusan Bahasa punah?

Kalau di SMK mungkin mirip2 ini Sekertaris.
Mungkin karena pekerjaan yang mempekerjakan jurusan Bahasa sudah berkurang? Apa aja sih jurusan Bahasa bisa jadinya? Penerjemah, penulis, alih bahasa langsung mungkin, editor, dll kalau lanjut kuliah... atau ini sih guide (pemandu wisata). Kalau dari sisi yang lainnya mungkin yg daftar jurusan Bahasa udah menurun juga ya baik dr orangtuanya maupun kemauan anaknya sendiri ya? Sekertaris jg mungkin mirip2, lowongan kerja di bidang tersebut sudah semakin sedikit kalau pun ada tidak harus dari jurusan terkait, kalah saing. Kalau dulu padahal ini ya SMK jurusan itu belajarnya pakai mesin ketik, termasuk barang mewah jauh jaman dulu lagi, jadi kalau lewat SMK bunyi "tak tek tak tek klotak klotak klotak srrrrt". Sekarang sudah ganti jadi lab komputer mungkin, bahkan sekarang sudah pakai smartphone jg bisa sih surat-menyurat.

Padahal sebenarnya masih ada dan perlu ahli penerjemah tp mungkin agak susah diuangkan kali ya, nggak seberapa. Walaupun sekolah kuliah orientasinya nggak harus untuk kerja nanti sih. Ya kalau minat aja ya kejar aja atau ambil aja kaya temen gua dulu ambil Biologi udh yakin bgt, tapi guru les gua lulusan Biologi selalu bilang jangan ngambil Biologi rugi sebenarnya kalian tuh belajar semua tumbuhan, hewan, manusia, tp kesempatan kerjanya sulit padahal nggak kalah dibanding dokter hewan dan dokter umum. Trs kata temen gua, semacam ya gua mah milih kuliah nggak untuk kerja aja sih Mel, rejeki mah ntr ada aja trs yg penting deket dan diizinin ortu.

Pas gua udh lulus kuliah makin kesini makin setuju sih. Sekarang-sekarang tuh sering mikir banyak ilmu tuh yang sebenarnya penting lho untuk dilestarikan. Sayang banget kalau tidak diwariskan dan misalnya hilang begitu saja karena generasi di atasnya tidak mengajarkan dan sudah menghilang begitu saja jadinya. Kalau dulu gua sih tipe-tipe yang harus IPA orangtuanya, nggak ada minat-minatan, semua anaknya jadinya IPA. Bahkan ekstrim lagi temen Kakak gua, nggak dapet IPA pindah sekolah (jadi perkara sekolah favorit tuh kalah dibanding penjurusan, kaya nggak ada artinya, sekolah dimana aja yg penting IPA tipe-tipe ortunya, kuliah jg ada yg gitu kan lebih penting jurusan daripada universitas pokoknya, ada juga yang penting universitas/sekolahnya). Di satu sisi sebenernya di Indonesia tuh ada bagusnya jg ya peminatannya setelah masuk SMA/SMK, kelas 11 ke atas. Tapi di sisi lain, apalagi kalau kaya atlet, dari kecil udah diarahin tuh banyak keunggulannya jg. Tp kuliah jg gua menemukan sih orang-orang yang "Biologi tuh kuliahnya susah bingung pula jadi apa" menyesal tp tetap dijalani, tp tetep kalau ke orang lain men-discourage bgt udh bnr2 biased sama sekali tidak netral dan objektif. Tapi tetep tau penerjemah itu sebenarnya penting, demi perkembangan ilmu pengetahuan, demi melestarikan ilmu jg.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
South Tangerang, Banten, Indonesia
Do you know, how many stars in the sky? Do you know how many flowers in this universe? I don't know. But alone, or together they are awesome. I want to be like them.