Tuesday, January 14, 2020

BELATUNG (2)

...ternyata airnya mengalir ke bagian tengah ruangan dimana di sana ada 2 koper. Lalu aku bergeser bersih-bersih ke sana. Ternyata ada banyak belatung aaaaa, lalu aku pel dengan gombal dalam keadaan belatung-belatung itu masih bergeliat. Lalu koper sebelahnya ternyata saat aku angkat ada belatung juga di bawahnya! Huhu. Astaghfirulloh darimana mereka semua ini berasal? Tidak pernah sekalipun aku liat belatung banyak seperti ini apalagi di dalam rumah di dalam ruangan yg notabennya bersih tidak dekat sampah, tidak pernah masuk makanan atau daging, tidak pernah ada yang basah-basah... aneh sekali aku masih berfikir kucing masuk meninggalkan sisa makanan di suatu tempat entah dimana.

Kalo kalian tau belatung itu satu saja baunya menyengat sekali dan semakin kita dekat semakin tercium. Aku coba mengendus-endus sambil bersih2 sapu, ember, pengki, cairan pel, wipol aku keluarkan semua saking jijik dan gelinya ingin segera bersih. "Tuk" hah? APA ITU?! Sepertinya belatung jatuh, darimana dari lemari? Darimana sih semua ini asalnya, aku cium bagian dalam lemari sepertinya tidak, tapi baunya paling menyengat ya di sekitar lemari, tiba2 Ibuku pulang dari arisan RT, teriak-teriak seperti biasa "Ngapain si mel?" katanya "Nyikat" "Hah?" "NYIKAT" menurutku pendengaran ibuku sudah melemah jadi seperti itu agak jauh juga jarak kami. Aku keluarkan koper2 aku pinggirkan segala yang ada di lantai aku sisir semua bagian tidak ada sisa makanan kucing seperti dugaanku. "Tuk" ternyata jatuh dari atap!!! Atapnya agak terbuka! Sepertinya di loteng ada sesuatu entah apa, apalagi mengingat sering ada suara gludak gluduk entah kucing atau tikus. "AAAAAW" tiba-tiba aku kesodok meja besi ceragem "MEL KENAPA? NGAPAIN SI? IBU BAWA KUE NI!" "ADA BELATUNG BANYAK BANGET KAYANYA DARI ATAP" singkat cerita Ibu telpon Sukri tetangga kami yg berprofesi pertukangan, kontraktor, atau semacam itu lah... Beliau sudah akrab sekali dgn keluarga ku termasuk jadi teman kakak cowok ku sejak kecil, pokoknya dekat dengan keluarga kami. Setelah dimintai tolong beliau naik ke loteng dan bilang "pitik" dan bauuu sekali sampai sekarang aku tidak tau sebenarnya apa dan bagaimana. Sampai sekarang aku masih bisa dibilang trauma baunya pun sudah 2 hari sekarang ini baru mulai reda tapi masih sedikit tercium. Hoah. Terngiang-ngiang baunya, ampun.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
South Tangerang, Banten, Indonesia
Do you know, how many stars in the sky? Do you know how many flowers in this universe? I don't know. But alone, or together they are awesome. I want to be like them.