Monday, January 29, 2018

Dosen Makro

Innalillahi wa innailaihi roji'un.

Jadi beberapa hari yang lalu salah satu dosen aku meninggal 😭 masih sedih deh, orangnya rajin banget makanya nikahnya agak telat itu juga dijodohin, anaknya masih kecil, satu2nya calon rektor perempuan di IPB sampai saat ini. Gaul juga suka ngundang anak muridnya main ke rumah, rumahnya ada kolam renangnya... Pinter, kaya, jago bhs inggris kenal orang-orang hebat tapi nggak sombong.


Ini beberapa berita saat beliau wafat:
http://jabar.pojoksatu.id/bogor/2018/01/21/innalillahi-guru-besar-ipb-rina-oktaviani-meninggal-dunia-di-malaysia/
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/01/22/p2xq55330-guru-besar-ipb-meninggal-dunia-di-malaysia

Iya, wafatnya 21 Januari 2018 yang lalu...

Dosen aku yg lain Bapak Firdaus jg menceritakan kehilangannya di wall Facebook pribadi beliau beberapa hari yang lalu:

Tentang Kepergian Prof Rina Oktaviani

Sepanjang bulan Desember 2017, komunikasi saya dengan (almh) Prof Rina Oktaviani lebih intens. Salah satu sahabat dekat yang adalah dosen saat saya kuliah di program sarjana.

Prof Rina memberikan banyak teladan yang patut menjadi kisah untuk dibagikan. Mengulang sediikit apa yang pernah dulu saya sampaikan: banyak kerabat yang baik cepat sekali perginya. Memang Tuhan merindukan mereka sehingga terasa dipercepat kepergiannya.

Hal pertama yang saya kagumi Prof Rina konsisten pada nilai-nilai yang dianutnya. Tidak banyak saya menjumpai wanita berhijab yang mampu menjaga untuk tidak betsentuh tangan saat bersalaman dengan lawan jenisnya. Prof Rina yang saban hari bertemu dengan teman-teman bule yang tentu akan shake hand bila berjumpa, mampu mendekapkan kedua telapak tangannya ke dada. Yang saya sendiri masih sulit menjaganya. Tuhan pun menjaga untuk istiqamah sampai akhir hayatnya. Sudah cukup lama juga saban hari Prof Rina O berikhtiar mengahafal ayat demi ayat Al Quran.

Kedua, sejak dulu Prof Rina berusaha untuk bekerja yang terbaik. Dengan totalitas untuk menjaga nama baik semua, pekerjaan-pekerjaan dituntaskan dengan amanah. Saat Prof Rina memimpin banyak kemajuan yang dicapai. Mengiringi totalitas pekerjaannay, Prof Rina senantiasa berbagi rezeki, sehingga teramat banyak yang kehilangan kemurahan hatinya.

Ketiga Prof Rina sangat menjaga kesehatan dan makanannya. Tidak hanya menjaga rutinitas ibadah, rutinitas fitness meski saat menginap di hotel, berenang saban hari, bermain pingpong dan akrivitas olahraga senantiasa dipelihara. Makanan yang sehat juga dijaga. Maka tak heran kalau Prof Rina senantiasa tampil cantik san segar. Tak penting kemudian dirimu kemduidan tak berdaya menghadapi penyakit. Karena Tuhan mengajarkan kita untui berusaha. Dan Prof Rina sudah menunjukkan kepada kita semua.

Dari semua teladannya, pada hari-hari menjelang pergi Prof Rina bersimpuh di kaki suaminya untuk memohon maaf. Mencari ridha dari suami untuk menggapai ridha Ilahi Rabbi. Pada menit-menit menjelang ajalnya, saya mendapatkan tururan bahwa Prof Rina pergi dengan iringan kalimat Tauhid tanpa henti. Terbayang masih dalam ingatanku saat Prof Rina mengangguk lemah saat dibisikkan tentang Ananda yang insha Allah akan menjadi hafidzah. Prof Rina masih mendengar kami saat hari-hari menjelang kepergiannya.


Saya tau banyak keluh kesah yang terpendam dalam hatimu Prof Rina. Tidak sekali atau dua saya mendengarkannya. Namun saya tahu dirimu pergi bukan krena itu. Tuhan lebih sayang dirimu. Makanya perjumpaan dengan-Nya terasa dipercepat.

Banyak pesan yang disampaikan pada saat pada hari-hari menjelang hari kepulagannya. Satu per satu akan saya laksanakan. Amanah akan saya emban dengan segala daya lemah diri saya. Kami akan mewujudkan impianmu. Karya-karyamu akan kami torehkan agar jadi bagian catatan sejarah bangsa. Menjadi pengingat bagi kami semua dan kedua ananda. Kami siap selalu menjaga mereka dan tentu anak-anak asuh pantimu. Amiin.

Doa dan Al-Fatihah untukmu: Prof Rina Oktaviani.

Muhammad Firdaus IPB

***

Selamat jalan Ibu :"
Semoga amal ibadahnya diterima dan diampuni dosa-dosanya. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
South Tangerang, Banten, Indonesia
Do you know, how many stars in the sky? Do you know how many flowers in this universe? I don't know. But alone, or together they are awesome. I want to be like them.